RANDOM POST

Singkong Sebagai Pangan Andalan


Singkong Sebagai Pangan Andalan

Di NKRI, singkong biasanya hanya digunakan sebagai pakan ternak dan atau sebagai bahan pangan tradisional nomor tiga setelah beras dan jagung. Memang, di beberapa daerah, singkong sudah digunakan sebagai bahan baku industri (35%) yang tingkat kebutuhannya mulai bersaing dengan kebutuhan konsumsi langsung sebagai bahan pangan (62%).   Sejauh ini pemanfaatan singkong masih sebatas untuk pangan yang dapat langsung dikonsumsi seperti direbus, digoreng, dikukus, dan lain-lain. Apabila kita perhatikan bahwa harga tepung terigu semakin mahal maka Industri Mocaf semestinya disegerakan berkembang di Indonesia. Hal ini harus disadari adanya permintaan  kebutuhan terigu semakin meningkat seiring dengan perubahan pola konsumsi makanan masyarakat yang mengarah ke Western Foodsyang dianggap sebagai Modern Style.  Demikian juga dengan semakin menjamurnya berbagai jenis industri dan usaha pengolahan makanan yang berbahan dasar terigu harus segera diimbangi dengan Mocaf berbahan baku Singkong Gajah.



Beberapa upaya yang telah dilakukan Pemerintah untuk mendorong industrialisasi tepung singkong walaupun belum menyeluruh di wilayah NKRI ini.  Di berbagai tempat telah dilakukan pemberian stimulus pengembangan tepung-tepungan pada usaha mikro, kecil, dan menengah  (UMKM) yang bergerak di bidang pangan.  Telah dilakukan pula tindak sosialisasi, advokasi dan pembinaan peningkatan pemanfaatan tepung-tepungan, dengaan cara pemberian peralatan pengolahan kepada UMKM dalam upaya meningkatkan produktivitas dan mutu tepung atau hasil usaha yang dihasilkan. Hal ini juga  mendorong keterlibatan perguruan tinggi.  Walaupun demikian dampak positifnya belum tampak nyata.  Oleh karena itu masih diperlukan usaha keras untuk mengupayakan pencitraan agar tepung singkong menjadi Tepung Pangan Nasional.  Untuk itu, diharapkan adanya sinkronisasi dan sinergitas berbagai pihak yaitu antara pemerintah, petani, industri dan pelaku bisnis, pakar, peneliti, asosiasi, akademisi dan pihak-pihak terkait lainnya.  Dari kajian penulis, terlihat bahwa industri pangan berbasis singkong terkendala ketidakpastian yang sering muncul yang berupa fluktuasi harga singkong yang tidak stabil yang dipengaruhi oleh musim panen yang sering tak menentu.  Kiranya dengan pertanian singkong yang beerteknologi dan bermodalkan keuangan yang mencukupi kendala-kendala tersebut akan dapat dikurangi. (prof.ristono)

SHARE ON:

Hello guys, I'm Tien Tran, a freelance web designer and Wordpress nerd. Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque laudantium, totam rem aperiam, eaque ipsa quae.

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar